Penerapan lingkungan Sosial Budaya Dalam Berbisnis
Tugas karya ilmiah Universitas Amikom Yogyakarta tentang Penerapan lingkungan Sosial Budaya Dalam Berbisnis
Info Tentang Kampusku? Visit: www.amikom.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kali ini masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial maupun sebuah negara. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur
elemen tertentu yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Perkembangan sosial budaya
dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah
tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial
dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif.
Hubungan antara budaya dan
kebersihan sangatlah erat hubungannya. Kebudayaan dapat membentuk kebiasaan dan
respons terhadap kebersihan dan pencemaran dalam segala masyarakat tanpa
memandang tingkatannya. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama,
yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,
kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan
masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan
pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air, tanah, dan sungai, pencemaran udara, dan lain-lain. Untuk
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui
sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka dalam hal ini kami menyusun makalah masalah sosial dan budaya di
lingkungan sekitar yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat
mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara
penanggulangannya.
Rumusan Masalah
a.Apa itu masalah sosial?
b.Mengapa pencemaran lingkungan menjadi salah satu
masalah sosial budaya?
c.Apa faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
d. Apa dampak pencemaran lingkungan
e.Bagaimana penanganan dan penanggulangan masalah
pencemaran lingkungan?
Tujuan
a Untuk mengetahui apa itu masalah sosial.
b Untuk memahami pencemaran lingkungan sebagai salah satu
masalah sosial budaya.
c.Untuk memahami apa penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan.
d Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan.
e.Untuk mengetahui cara penanganan dan penanggulangan
masalah pencemaran lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan hidup kelompok
sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan keinginan pokok warga kelompok
sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial. Dalam keaadaan
normal terdapat interaksi serta keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan
antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Kepincangan-kepincangan yang
dianggap sebagai masalah sosial oleh masyarakat tergantung dari sistem nilai
sosial dalam masyarakat Oleh karena itu, ada beberapa persoalan yang dihadapi
oleh masyarakat yang pada umumnya sama salah satunya yaitu pencemaran
lingkungan.
Secara singkat masalah sosial adalah kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Adapun indikator masalah sosial, yaitu :
a.Ketidaksesuain dengan norma dan nilai yang ada
b.Masyarakat tidak menyukai tindakan yang
menyimpang
c.Masyarakat tidak berdaya mengatasinya
Yang menentukan masalah adalah masyarakat itu sendiri.
B.Pencemaran Lingkungan sebagai Salah Satu Masalah Sosial Budaya
Pencemaran lingkungan adalah salah satu momok perubahan
pada lingkungan yang tidak dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan,
kesehatan dan keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh
suatu zat pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai
polutan apabila bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada
pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Lingkungan yang
tercemar, keadaan ekosistemnya tidak seimbang akibat masuknya polutan ke dalam
lingkungan tersebut. Sedangkan lingkungan alami memiliki ekosistem yang
seimbang. Seperti contoh, udara di desa terasa segar karena banyak ditumbuhi
pepohonan hijau. Hal ini menunjukkan di desa itu udaranya belum tercemar.
Adapun di kota yang padat penduduknya, udara akan terasa panas dan pernapasan
menjadi tidak nyaman. Hal ini menunjukkan udara sudah tercemar. Pencemaran
lingkungan dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran air, pencemaran udara,
pencemaran tanah.
Budaya dan tradisi masyarakat bisa jadi mendukung bagi upaya
pelestarian lingkungan hidup, namun budaya dan tradisi masyarakat juga bisa
berakibat buruk bagi lingkungan. Budaya masyarakat yang berupa hukum-hukum adat
dalam kebijaksanaan mengelola lahan biasa disebut dengan kearifan lingkungan.
Jika kearifan lingkungan itu dapat diterapkan secara turun temurun hal ini
tentu baik bagi lingkungan.
C.Penyebab
Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia.
Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi diperairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran
tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di
desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian
tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidakmampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT,
deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah
kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Sebab
Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah
hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan
manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari
lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
D.Dampak Pencemaran Lingkungan
1. Dampak Terhadap Kesehatan
Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan
baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai
berikut :
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan
cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat
dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk
kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk
ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis.
3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi
Pengelolaan
sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana – mana.
E.Penanganan dan Penanggulangan Masalah Pencemaran Lingkungan
1. Penanganan
a.Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting
(injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah
yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah
aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan dibak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
b.Bioremediasi
2. Penanggulangan
a.Penanggulangan secara administratif
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran
lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan
atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain
sebagai berikut :
· Pabrik tidak boleh
menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik
pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang
menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya
lapisan ozon di stratofer.
· Industri harus memiliki unit-unit
pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke
lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.
· Pembuangan sampah dari pabrik
harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.
·Sebelum dilakukan pembangunan
pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak
lingkungan (AM-DAL).
· Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar
untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku
mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam
buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat,
misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum
batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan
memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar
yang melebihi standar baku mutu.
a.Penanggulangan secara teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya
menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat
suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga
tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.
b.Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur
pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah
dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup
kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui
jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan
pencemaran lingkungan.
Dengan penyuluhan dan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran baik secara individu maupun secara berkelompok untuk memahami
pentingnya kelestarian lingkungan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masalah sosial adalah Masalah sosial merupakan suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan hidup kelompok sosial. Ada beberapa persoalan yang dihadapi
oleh masyarakat yang pada umumnya sama salah satunya yaitu pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukakannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehinnga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Fakta-fakta
pencemaran lingkungan yang terjadi di masyarakat yang dapat dengan mudah
disaksikan adalah pencemaran air yaitu dengan banyaknya sampah yang dibuang ke
perairan seperti sungai/kali. Pencemaran lingkungan berdampak pada kesehatan,
lingkungan, dan sosial-ekonomi. Penanganan masalah pencemaran lingkungan ada
dua cara, yaitu remediasi dan bioremediasi. Sedangkan penanggulangannya ada
tiga cara, yaitu penanggulangan secara administratif, teknologis, dan edukatif.
Saran
Agar Semua masyarakat baik dari kalangan industri,pendidikan
maupun umum, mampu bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang
berkaitan dengan upaya menangani pencemaran lingkungan agar dapat terlaksana
dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan menjaga kebersihan lingkungan
diharapkan akan mampu mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang membawa
akibat buruk tidak hanya terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup
manusia.
Daftar Pustaka
Comments
Post a Comment